LutungKasarung Dahulu kala ada seorang ratu yang adil dan bijaksana ia bernama Purba Tapa Agung, ia pun memiliki 2 orang putri yang sangat cantik mereka adalah Purbasari si sulung dan Purbararang si bungsu. Suatu hari sang ratu merasa risau karena sampai saat ini belum menemukan pewaris tahta yang tepat untuk menggantikannya.
Naskahdrama lutung kasarung dalam bahasa inggris. Lutung kasarung (drama humor) once, in a kingdom in the old days of java, it is almost all the . Jul 03, · drama lutung kasarung drama ini gue mainin saat gue kelas 10, naskah aslinya cuma di copy paste dari internet. Tonton drama tradisional berjudul lutung kasarung kemudian buatlah ulasan
DramaLutung Kasarung dalam Bahasa Inggris Drama Lutung Kasarung There used to be a just and wise king Prabu Tapa Agung name. He was awarded seven daughters. Respectively they are Purbararang, Purbadewata, Purbaendah, Purbakancana, Purbamanik, Purbaleuih, and the youngest Purbasari. The seven teenage daughter is married and everything is beautiful.
Everyday Purbasari and monkeys are always playing together. Although Purbasari still felt sad, but monkey was always trying to make her days filled with smiles. Until one day monkey kasarung planned to help Purbasari change her ugly face. With her magical power, lutung kasarung made a small lake and immediately took Purbasari toward the lake.
Lutunglutung dan monyet-monyet mengelilinginya. Karena mereka menyadari bahwa Guruminda, yang berganti nama menjadi Lutung Kasarung, lebih besar dan cerdas, mereka menerimanya sebagai pemimpin. Demikianlah Lutung Kasarung mengembara di dalam hutan belantara, mencari gadis yang sama cantiknya dengan ibunda Sunan Ambu.
IaGz. LUTUNG KASARUNG Alkisah pada zaman dahulu kala di Tatar Pasundan ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang Raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung. Prabu Tapak Agung mempunyai seorang istri yang dikaruniai dua orang putri yang kini sudah dewasa dan sangat cantik jelita. Akan tetapi, sifat kedua putrinya sangatlah berbeda. Kedua putri tersebut bernama Purbararang dan adiknya Purbasari. Hingga akhirnya pada suatu hari, sang permaisuri Prabu merasa cemas karena usia sang prabu sudah terlalu tua untuk memimpin kerajan di negeri ini. *intro* Adegan 1 Di kamar Istri Prabu “sambil memegang bahu Kanda, sepertinya usiamu sudah tua untuk memimpin kerajaan ini. Bagaimana jika kita serahkan saja kerajaan ini kepada salah satu putri kita?” Prabu Tapak Agung “sambil batuk Ukhukhuk.. Kamu benar Dinda, sebaiknya kita serahkan tahta ini kepada Purbasari putri sulung kita.” Istri Prabu “Tapi bagaimana dengan Purbararang? dengan wajah bingung.” Prabu Tapak Agung “Hem.. Kita sudah merawat mereka sejak kecil, jadi kita sudah tahu sifat-sifat mereka. Dan menurutku Purbasarilah yang pantas untuk meneruskan tahtaku.” Adegan 2 Prabu Tapak Agung keluar dari kamarnya untuk memberitahu kedua putrinya Prabu Tapak Agung “Dayang kemarilah! Panggillah kedua putriku kemari!” Dayang 1 “Baik Tuan.”Dayang bergegas memanggil Purbararang dan Purbasari Purbararang dan Purbasari pun menghadap kepada Ayahandanya. Bergegas Sang istri Prabu pun keluar dari kamarnya, dan mendengar percakapan suami dengan anak-anaknya Purbasari “Ada apa Ayahanda memanggil kami berdua kemari?” Prabu Tapak Agung “Begini putriku, usia Ayah sudah semakin tua untuk memimpin kerajaan ini. Ayah akan menyerahkan tahta ini kepada Purbasari.” Purbararang “APA..! Ayah akan menyerahkan tahta kerajaan ini kepada Purbasari, semantara aku adalah anak pertamamu. ” dengan wajah memerah Prabu Tapak Agung ”tetapi purbararang sifat mu tidak mendukung dalam memerintah Kerajaan” Purbararang ”tetapi yah!” Prabu Tapak Agung ”kau harus menurut purbararang” Purbararang ”Ayah tak adil!” Akhirnya purbararang pergi kemudian prabu tapak agung pun sesak nafas Prabu Tapak Agung sambil memegang dada sebelah kiri karena sesak nafas dan terjatuh Istri Prabu dan Purbasari menangis tersedu-sedu “Ayah.. Ayah…” Purbasari “Ayah.. Ayahanda jangan pergi, bangunlah jangan tinggalkan kami.” sambil nangis tersedu-sedu Prabu Tapak Agung “Purbasari,kau yang akan meneruskan tahta Kerajaan ini” sambil memegang tangannya Istri Prabu menangis dan merangkul tubuh sang suami “Kanda bangunlah, jangan tinggalkan Dinda.” Ayah Purbararang dan Purbasari pun meninggal dunia karena serang jatung. Adegan 3 Di hutan Akhirnya setelah kematian Prabu Tapak Agung,seminggu sebelum penobatan Purbasari menjadi seorang Ratu, Purbararang mempunyai niatan jahat untuk mencelakakan adiknya. Ia bersama tunangannya pergi untuk mencari seorang Nenek Sihir di tengah hutan dengan harapan dapat membantunya dalam menjalankan niat jahat Purbararang menggagalakan penobatan Purbasari sebagai seorang Ratu kerajaan. Purbararang “Kakang, ayo cepatan jalannya.” sambil menarik tangan Indrajaya Indrajaya “Sabar Dinda, ini sedang jalan.” dengan nada sedikit marah Sampailah mereka ditengah hutan dan mereka pun menemukan rumah Nenek Sihir. Purbararang “Kakang look it! Sepertinya kita telah menemukan rumah Nenek Sihir itu. Ayo cepat kita kesana.” sambil bergegas menuju rumah nenek sihir Indrajaya “Iya sudah, lest go Dinda.” sambil memegang pergelangan tangan Purbararang Tiba-tiba keluarlah Nenek Sihir itu, dengan membawa tongkat saktinya. Nenek Sihir tertawa “Hihihi.. Sedang apa kalian datang kemari?” Indrajaya ketakutan, bersembunyi dibelakang pundak Purbararang “Dinda, ayo kita pulang saja.” Nenek Sihir “Jangan takut anak muda, aku tahu maksud kedatangan kalian kemari. Kalian pasti ingin mencelakan seseorang.” Indrajaya “Wah.. Nenek ini hebat sekali ya. Belum dikasih tahu maksud dan tujuan kami kemari, tapi Nenek sudah tahu.” Nenek Sihir sambil memberikan ramuan yang telah yang dibuatnya Ini, berikan ramuan ini kepada Purbasari. Dia akan mengalami kulit yang melepuh. Purbararang tersenyum pahit “Terima kasih Nek, Ini ada kepingan emas untukmu.” Setelah mendapatkan ramuan itu Purbararang dan Indrajaya bergegas pulang menuju kerajaan. Adegan 4 Di dapur Haripun sudah mulai gelap, tiba waktunya untuk makan malam bagi keluarga kerajaan. Dayang pun menyiapkan makanan untuk santapan makan malam. Purbasari ”Dayang.. sudah siapkah makanannya?” dengan nada lembut Dayang “Enggih putri, sebentar lagi siap makanannya. Tungguhlah sebentar.” Purbararang “Sebentar Bunda, aku akan membantu dayang untuk menyiapkan makanan.” tersenyum sok manis Tanpa sepengetahuan Dayang, Purbararang memberikan ramuan yang diberikan Nenek Sihir. Dan Purbararang membawakan makanan menuju meja makan. Purbararang “Silahkan dinikmati adikku.” sembari menyajikan makanan didepan meja makan Purbasari Purbasari “ Terima kasih Kak.” tersenyum manis Mereka pun menikmati hidangan makan malam. Hingga keesokan harinya, di Kerajaan pun santar terdengar heboh bau amis yang menusuk hidung. Ternyata bau amis dan busuk tersebut berasal dari kamar Purbasari. Istri Prabu “Pengawal bau amis dan busuk apakah ini?” sambil menutupi hidungnya Dayang 2 “Bau ini berasal dari kamar Purbasari, Permaisuri.” Istri Prabu “Tidak mungkin! Bau ini berasal dari kamar Purbasari. Purbasari adalaha putri yang bersih dan wangi.” sambil mengoceh Dayang 2 “Iya sudah mari kita kesana untuk membuktikannya.” *Intro* Adegan 5 Di kamar Purbasari Semakin dekat menuju kamar Purbasari, semakin tercium aroma amis dan busuk dari Purbasari. Sampai-sampai keluarga kerajaan pun hampir tidak kuat untuk mencium aromanya. Dayang 2 masuk kamar Purbasari “Tuan Putri ? .” Purbasari dengan keadaan takut dan bingung, karena keadaan kulitnya yang membusuk “Haduh bagaimana ini? Purbararang “Wah ternyata bau itu berasal dari tubuh Purbasari, Bunda?” Usir saja dia dari kerajaan ini daripada menimbulkan resah masyarakat!” dengan nada marah Istri Prabu berfikir sejenak “Kau benar Purbararang. Patih, bawa dia pergi dari kerajaan ini sebelum rakyat mengetahui hal ini.” Purbasari “Tapi.. Bunda?” sembari memelas, melutut dikaki Bunda Purbararang “Pergi kau! Kau tak pantas berada disini.” sembari mendorong Purbasari dari kaki Bundanya. “Patih cepatlah bawa dia pergi dari sini, aku sudah tidak tahan menahan bau busuk ini.” Patih ”Baiklah Putri Purbararang, saya akan membawa Putri Purbasari pergi jauh dari kerajaan ini.” dengan wajah yang sedih Sang Patih pun membawa Putri Purbasari ke hutan yang jauh dari pemukiman rakyat. Adegan 6 Di hutan Sampailah Patih dan Purbasari di hutan. Sang Patih membuat rumah dari bambu untuk tempat tinggal Purbasari. Patih “Purbasari, tinggallah kau disini! Paman akan mengirim persedian makanan untumu. Jagalah dirimu disini baik-baik. Penderitaan ini akan segera berakhir. Bersabarlah! sembari menepuk pundak Purbasari pelan Purbasari “Iya Paman terima kasih atas semuanya. Pergilah! Aku tahu kau pasti tidak kuat mencium bau busuk badanku ini.” dengan wajah sedih Sang Patih pun pergi kembali ke istana. Di tengah hutan belantara Purbasari hidup dengan damai yang ditemani oleh berbagai macam hewan. Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang datang dan bertanya. Lutung Kasarung ”menyapa” Purbasari ”siapa kau? Dan kenapa kau kemari?” Lutung Kasarung ”ak siluman kera” Purbsari ”apa?pingsan seketika Saat setelah pubasari bangun ia melihat dirinya sudah dalam gubuk bersama kera tadi,merekapun sering pergi bersama. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga –bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya. Pada saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Tidak lama kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum. Dan keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga tersebut. Lutung Kasarung sambil menarik tangan Purbasari menuju telaga dengan bahasa isyaratnya Purbasari “Apa manfaatnya bagiku?” pikir Purbasari Lutung Kasarung cobalah dulu nanti kau akan tau meyakinkan Purbasari untuk mandi di telaga tersebut Purbasari “Baiklah akan kuturuti kemauanmu.” Akhirnya Purbasari menceburkan dirinya ke telaga. Tak lama setelah Ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga tersebut. Purbasari kaget “Hah.. kulitku kembali seperti semula.” Lutung Kasurung bergembira Setelah beberapa bulan penobatan Purbararang sebagai ratu di kerajaan, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan pengawalnya. Ketika sampai di hutan, ia akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang “Apa? Kenapa kau bisa berubah seperti dulu lagi?” sambil wajah kebingungan Purbasari “Tidak perlu kau tahu, bagaimana aku bisa kembali seperti ini. Yang jelas dengan aku yang seperti ini, aku bisa kembali melanjutkan amanat yang telah Ayahanda berikan kepadaku untuk memimpin kerajaan.” *intro* Purbararang “Tidak! Tidak bisa, akulah sang ratu. Aku sudah dinobatkan sebagai ratu beberapa bulan yang lalu!” dengan nada tinggi Purbasari “Tentu saja bisa, ini adalah amanat Ayahanda sebelum Beliau meninggal dunia. Dan tidak ada yang bisa menentang amanat Ayahanda. Purbararang “Baiklah, bagaimana jika kita adu ketampanan tunangan kita?” Sambil menarik Iengan Indrajaya “Mana tunanganmu?” Purbasari kebingungan, kemudian tanpa sadar Ia menarik Lutung Kasarung “Ini, inilah tunanganku. tanpa ragu Purbararang dan Indrajaya tertawa terbahak-bahak melihat Purbasari membawa sang Lutung Purbararang “Jadi monyet itu tunanganmu?” Purbasari diam dan membisu Dengan seketika, saat Purbararang dan Indrajaya tertawa terbahak-bahak. Tiba-tiba mereka terkejut melihat sesosok Lutung yang berubah menjadi pangeran tampan. Lutung Kasarung “Akulah wujud asli dari seekor lutung. Dan aku akan segera menikahi Purbasari.” Purbararang “ Apa tidak mungkin!” dengan wajah heran Lutung Kasarung “Tidak akan ada yang tiadak mungkin di dunia ini. Kau tahu? Aku adalah seorang pangeran dari Kayangan yang dikutuk. Purbasari “Apa kau seorang pangeran?” dengan wajah kaget Lutung Kasarung “Ya aku adalah seorang pangeran. Dan kutukanku kini berakhir ketika seorang gadis mencintaiku dengan hati yang tulus. Dan gadis itu adalah kau Purbasari. sambil menunjuk Purbasari Purbararang “Apa? Lalu untuk apa aku memasukan racun kedalam makanan Purbasari, jika akhirnya dia menemukan kebahagiannya. Ini tak adil!” dengan nada marah Tanpa disengaja, Patih datang dan mendengar semua percakapan mereka. *intro* Patih “Jadi selama ini kaulah biyang keladi semua ini Purbararang. Pengawal tangkap dia dan hakimi dia dikerajaan!” nada marah Dayang 1 dan 3 “Baik Tuan.” menggandeng Purbararang dan Indrajaya Patih merangkul bahagia Sudah Paman duga semuanya akan berakhir. Bagaimana keadaanmu? Dan benarkah pria tampan ini adalah tunanganmu? sambil menunjuk Lutung Kasarung Purbasari “Aku baik-baik saja Paman. Ya benar Paman, dia adalah tunanganku.” Patih “Bagaimana jika sekarang kita pulang? Dan pertemukan tunanganmu kepada ibumu. Sungguh ibumu sangat merindukanmu.” Purbasari menghadap pangeran “Pangeran maukah kau ikut bersamaku ke kerajaan?” Lutung Kasarung “Sudahku putuskan saatku menemanimu di hutan, aku akan selalu bersamamu kemanapun kamu pergi.” Purbasari tersenyum Mereka pun pulang menuju kerajaan. Sesampainya di kerajaan Permaisuri sedang memberi hukuman kepada Purbararang dan Indrajaya. Istri Prabu “Tidak kusangka aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu, tapi mengapa kau tega berlaku seperti itu kepada adikmu? Ibu tidak pernah mendidikmu seperti itu?” Purbararang dan Indrajaya “Maafkan kami, jangan hukum kami Bunda?” Purbasari “Sudah Bunda tidak usah dihukum aku telah memaafkan mereka semua.” Istri Prabu “Kamu memang Putriku yang baik, dan kamu memang pantas memimpin kerajaan ini dibandingkan Kakakmu. sambil memegang tangan Purbasari Tetapi hukum harus tetap dijalankan agar mereka jera.” Patih “Apa yang dikatakan ibumu memang benar. mereka telah banyak melakukan kesalahan, mereka pantas menerimanya!” Purbasari menunduk diam dan pasrah Patih “Pengawal sekarang bawa mereka menuju penjara!” Pengawal “Baik Patih.” Purbararang “Tidak…..” berteriak *intro* Adegan 7 Di aula kerajaan Keesokan harinya, pesta pernikahan dan penobatan Purbasari menjadi Ratu digelar dengan meriah. Lutung Kasarung “Purbasari, maukah kau menikah denganku menjalani hari-hari dengan bahagia bersamaku?” sambil memegang tangan Purbasari Purbasari “Tentu Pangeran, aku bersedia kau persunting.” tersenyum bahagia Lutung Kasarung mencium tangan Purbasari Patih “Dengan ini kalian resmi menjadi pasangan suami istri.” Istri Prabu merangkul Purbasari dan Lutung Kasarung ”Kalian sekarang sudah resmi menjadi sepasang Raja dan Ratu. Semoga kalian hidup bahagia.” Rakyat tepuk tangan Akhirnya Purbasari dan Lutung Kasarung hidup bahagia didalam kerajaan. Demikian drama cerita rakyat Lutung Kasarung yang dapat kami persembahkan. Terima kasih. semuanya menundukan badan Share
Uploaded byRaden Kian Santang 0% found this document useful 0 votes1K views3 pagesDescriptionnaskah drama lutunng kasarungCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes1K views3 pagesDrama Lutung KasarungUploaded byRaden Kian Santang Descriptionnaskah drama lutunng kasarungFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
naskah drama lutung kasarung lengkap