ceramahagama singkat tentang akhlak Kumpulan Ceramah Ramadhan 2020 ini didedikasikan untuk para khatib/penceramah Ramadhan serta masyarakat Muslim secara umum. Berkeinginan lebih banyak lagi? Insya Allah saya akan menambahkan bermacam ceramah di bulan-bulan mendatang. Untuk sekarang, silakan simak dibawah ini.
ContohTeks Ceramah Singkat Beserta Strukturnya. 1. Pilar Agama Islam. -Pembuka. Assalamualaikum Wr.Wb, Alhamdulillahirabbil'alamin, puji syukur atas rahmat yang diberikan oleh Allah yang telah memberikan kemudahan bagi kita semua untuk dapat berkumpul di majelis ini dalam keadaan sehat wal afiat. Dan tak lupa shalawat serta salam kita berikan
Tekspidato hari raya idul fitri. Contoh Naskah Pidato Tentang Hari Raya Idul Fitri Ditulis Admin Jumat 02 Oktober 2020 Tulis Komentar Edit Contoh Teks Pidato Pidato merupakan kegiatan berbicara yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan menyampaikan suatu hal.
ContohMateri Kultum Tentang Ujian Hidup - Ceramah Singkat Agama Islam. Dalam kegiatan atau kajian kita diperintahkan untuk mengisi kultum atau ceramah singkat, maka ini adalah contoh kultum yang akan saya berikan. Puji Syukur atas kehadirat Allah yang telah memberikan kita nikmat, sehingga kita dapat berkumpul pada kegiatan malam ini.
Artinya: "Dan barang siapa yang kafir kepada Allah Swt, para MalaikatNya, Para KitabNya, Para RasulNya, dan hari kiamat, maka sesungguhnya orang - orang itu telah tersesat sejauh-jauhnya". (Q.S. An-Nisa' ayat 136)
UWlkp. RoomPI - Ini teks ceramah singkat Tentang Tentang Hari Kiamat Di momen bersama atau dalam acara keluarga maupun kegiatan peringatan hari besar agama,biasanya ceramah singkat sangatlah diminati. Ceramah singkat tentang Tentang Tentang Hari Kiamat sebagai pemupuk diri atau siraman rohani agar keimanan semakin mantap. Berikut teks Ceramah singkat tentang Tentang Tentang Hari Kiamat yang dikutip dari berbagai sumber. Baca Juga Teks Ceramah Singkat Tentang Solat, Cocok untuk Tugas Pelajaran Agama Islam Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga kita masih dapat berjumpa di hari yang insya Allah berbahagia ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti sekarang ini. Pembahasan kita kali ini mengenai hari akhir atau yang lebih sering dikenal dengan hari kiamat. Dalam Al-Qaari’ah menjelaskan bahwa pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Dalam Al-Zalzalah terjadinya hari kiamat yaitu bumi digoncangkan dengan goncangannya yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, dan manusia bertanya “mengapa bumi menjadi begini?”, bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan yang sedemikian itu kepadanya. Surah Az-Zalzalah ini menerangkan bahwa tanda-tanda permulaan hari kiamat, pada hari itu manusia akan melihat sendiri hasil perbuatan mereka, baik atau buruk, meskipun sebesar dzarrah, untuk itu kita sebagai umat yang beriman kepada hari akhir, kita dapat berhati-hati dalam segala hal agar kita bisa mendapatkan tempat yang aman di surga nanti. Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila terdapat salah kata. Wassalamualaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. *** Terkini
Assalamu'alaikum إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ ونَسْتَهْدِيْهِ ونَسْتَغْفِرُهُ ونَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أنْ لَا إِلَـهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَلَا مَثِيْلَ لَهُ وَلَا ضِدَّ وَلَا نِدَّ لَهُ، لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَىْءٌ وَهُوَ السَّميْعُ البَصيْرُ. وَأَشْهَدُ أَن حَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ، طِبُّ الْقُلُوْبِ وَدَوَاؤُهَا وَعَافِيَةُ الْأَبْدَانِ وَشِفَاؤُهَا، وَنُوْرُ الْأَبْصَارِ وَضِيَاؤُهَا. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى كُلِّ رَسُوْلٍ أَرْسَلْتَهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ؛ اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَ أَطِيْعُوْهُ. إِنَّ اللهَ مَعَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَ الَّذِيْنَ هُمْ مُحْسِنُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْءَانِ الْكَرِيْمِ يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. Hadirin rohimakumulloh Pertama-tama marilah kita bersyukur kepada Allah Swt yang telah memberikan kepada kita semua nikmat iman dan islam. Kemudian tak lupa kita haturkan shalawat dan salam atas junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW. Kemudian, saya mengajak segenap hadirin untuk selalu meningkatkan iman dan takwa agar kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung. Hadirin rohimakumulloh Pada hari kiamat kelak, segenap umat manusia akan dikumpulkan di padang Mahsyar dan menghadapi hari perhitungan. Segala amalnya akan dilihat dan ditimbang. Amalan pertama yang akan dihisab di pengadilan Allah Swt kelak adalah sholat. Dalam sebuah hadits Rosululloh SAW bersabda إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإنْ صَلُحَتْ، فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإنْ فَسَدَتْ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – اُنْظُرُوْا هَلْ لِعَبْدِيْ مِنْ تَطَوُّعٍ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُوْنُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا. رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” HR. Tirmidzi Dari hadis ini dapat kita pahami bahwasannya sholat adalah amalan pertama yang akan dipertanyakan dari seorang muslim pada hari kiamat nanti, kemudian kita pahami juga bahwasanya sholat adalah semacam tolak ukur’ untuk mengetahui kualitas seorang muslim, karena dikatakan bahwa jika sholatnya baik, maka baiklah ia, demikian pula sebaliknya. Selain itu disebutkan juga dalam hadits tersebut bahwa sholat sunnah sangat penting karena jika ada yang kurang dari sholat wajibnya seorang hamba, maka sholat sunahnya lah yang akan menutupi kekurangan tersebut. Dengan kata lain, dikatakan bahwa hendaklah seorang muslim memperbanyak dan menjaga amalan sunnahnya, bukan hanya mementingkan yang wajibnya saja. Dalam pelaksanaan sholat di utamakan berjamaah. Shalat berjama'ah memiliki nilai 27 derajat lebih baik daripada shalat sendirian. Oleh sebab itu kita diharapkan lebih mengutamakan shalat berjama’ah daripada shalat sendirian saja. Gemar melaksanakan shalat berjama’ah berarti gemar mencari pahala yang besar. Rosululloh SAW bersabda عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَّعِشْرِيْنَ دَرَجَةً متفق عليه Dari Abdullah ibn Umar ra., sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda “Shalat berjama’ah lebih utama daripada shalat sendiri, dengan nilai 27 derajat.” HR. Bukhori Muslim. Di samping pahala yang besar, di dalam shalat berjama’ah terdapat beberapa hikmah yang besar, di antaranya Memakmurkan masjid, menambah syiar Islam,mempererat tali persahabatan, menumbuhkan persamaan derajat antar sesama muslim karena tidak ada perbedaan disisi Allah kecuali karena ketaqwaannya, sikap saling pengertian, peduli dan saling tolong menolong antara sesama muslim. Untuk mendapatkan pahala dan hikmah yang besar dari ibadah shalat, maka kita harus gemar melaksanakan shalat berjama’ah. Hukum shalat berjama’ah adalah sunnah muakkad artinya dikuatkan atau sangat dianjurkan, terutama bagi laki-laki dan dilakukan di masjid. Allah Swt berfirman وَاِذَا كُنْتَ فِيْهِمْ فَاَقَمْتَ لَهُمُ الصَّلٰوةَ فَلْتَقُمْ طَاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ مَّعَكَ وَلْيَأْخُذُوْٓا اَسْلِحَتَهُمْ “Dan apabila kamu ada ditengah-tengah mereka sahabatmu lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaknya segolongan dari mereka berdiri shalat bersamamu” QS. An Nisa`102 . Rasulullah SAW bersaba عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِحَطَبٍ فَيَحْطُبَ ثُمَّ آمُرَ بِالصَّلاَةِ فَيُؤْذَنَ بِهَا ثُمَّ آَمُرَ رَجُلاً فَيَؤُمَّ النَّاسُ ثُمَّ أُخَالِفَ إِلَى رِجَالٍ فَأُخْرِقَ عَلَيْهِمْ بُيُوْتَهُمْ متفق عليه ”Dari Abu Hurairah ra., sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda Demi Tuhan yang jiwaku dalam kekuasaan-Nya, saya telah bermaksud menyuruh orang-orang untuk mengumpulkan kayu bakar, lalu menyuruh seorang untuk menyerukan adzan, kemudian menyuruh pula seorang untuk menjadi imam bagi orang banyak, sementara itu saya akan mendatangi orang-orang yang tidak ikut berjama’ah, lalu saya bakar rumah-rumah mereka. HR. Bukhori Muslim. Dalam hadits di atas Rasulullah SAW mempertegas pentingnya shalat dilakukan secara berjama’ah dan menjelaskan sangsi hukum yang akan dikenakan kepada orang-orang yang tidak melaksanakan shalat secara berjama’ah.
ceramah singkat tentang kiamat